Minggu, 02 Juni 2013

Membuat Manisan Mangga Kering


mangker1LATAR BELAKANG
Mangga merupakan salah satu buah-buahan tropis yang banyak  dihasilkan di Indonesia.  Buah ini termasuklimabesar buah berpotensi diIndonesia.  Produksi  mangga mencapai 400.000 ton per tahun.  Buah mangga  banyak digemari konsumen karena dapat dikonsumsi segar maupun dalam bentuk olahan.
Penggunaan mangga disamping sebagai buah meja, juga sebagai bahan yang diawetkan baik dalam bentuk dikalengkan maupun dibotolkan sebagai sari buah nektar, jam, manisan dan berbagai macam makanan awet lainnya .
Mangga merupakan buah-buahan yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi, penyimpanan dan proses pematangan. Salah satu upaya untuk menyelamatkan harga jual buah mangga terutama pada musim panen raya adalah dengan dikembangkannya pengolahan mangga menjadi suatu bentuk olahan,
Mangga dapat diolah menjadi beberapa produk olahan.  Hal ini dilakukan dalam rangka  diversifikasi produk olahan berbahan baku mangga, memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam, memperpanjang masa simpan, dan meningkatkan nilai tambah mangga secara ekonomi.  Salah satu olahan mangga yaitu dibuat manisan mangga.

PENGENALAN  BUAH MANGGA
Mangga (Mangifera indica L.) adalah buah tropis dan sub tropis yang terkenal di seluruh dunia karena rasanya enak dan segar. Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari negara India. Daerah penyebaran tanaman mangga paling luas di dunia adalah Asia Tenggara, yakni mencakup Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia.
Di Indonesia di kenal 3 jenis (golongan) mangga, yaitu terdiri dari:
  1. 1.Bacang atau kweni atau bembem (Mangifera.foetida Lour)
Jenis mangga ini buahnya banyak berserat, rasanya masam dan buah muda tidak enak dimakan;
  1. 2.Kemang (Mangifera caesia Jack ),
Jenis mangga ini buahnya berbentu bulat panjang, kulit buah berwarna kuning, keabu-abuan sampai kecoklat-coklatan dan rasanya amat masam.
  1. 3.Mangga (Mangifera indica L),
Jenis mangga ini paling banyak dibudidayakan, karena memiliki banyak varietas atau kultivar.  Pada umumnya buah mangga ini mempunyai kelebihan dari bacang dan kemang,  yaitu rasanya manis atau sedikit asam menyegarkan dan tidak banyak berserat. 
Jenis yang banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis,
golek, gedong, manalagi dan cengkir dan Mangifera foetida yaitu kemang dan kweni.

OLAHAN MANISAN MANGGA KERING
mangker2Di Indonesia, banyak jenis (varietas) mangga yang memiliki keunggulan untuk dibuat produk olahan. Dengan mengetahui sifat dan manfaat jenis-jenis mangga, kita dapat mengolahnya bernilai tambah dan bisa menambah penghasilan keluarga.  
  Manisan mangga adalah makanan olahan buah mangga muda dikupas dan dipotong-potong tipis-tipis memanjang dalam bentuk sesuai dengan selera ditambah dengan gula dan bumbu-bumbu penyedap lainnya.  Proses pembuatan manisan mangga pada prinsipnya adalah peresapan lambat gula sampai kadar gula didalam jaringan sesuai dengan yang diinginkan. 
Daya awet manisan buah kering lebih lama di banding dengan manisan buah basah.  Hal ini disebabkan selain kadar air manisan buah kering lebih rendah juga kandungan gulanya lebih tinggi.  Dari segi penampakan manisan buah kering lebih menarik dibanding dengan  manisan buah basah.  

CARA MEMBUAT  MANISAN  MANGGA KERING
mangker3Untuk membuat manisan mangga kering,  bahan-bahan   yang dibutuhkan adalah: Mangga yang belum matang /mengkal (500 gram) ; Gula pasir  (600 gram) ; Asam sitrat (secukupnya) ; Air (3 liter)  ; Kapur (Ca Cl2)  (5 gram)                                                                                      
Sedangkan peralatan  digunakan, yaitu: Pisau; Talenan ; Baskom; Panci; Sendok; Kompor ; Loyang aluminium; Drying Cabinet/oven ; Plastik kemasan
 Langkah Pembuatan :
1. Kupas buah mangga mengkal menggunakan pisau stainless steel sampai diperoleh     daging buah yang bebas dari kulit dan biji.
2. Cuci bersih daging buah dan potong-potong dan iris potongan daging buah dengan   ukuran seragam setebal 3 mm.
  1. Rendam irisan/potongan daging buah mangga dalam larutan CaCl2  ( 5 gr CaCl2 dalam 1 liter air ) selama 15 menit.  Setelah perendaman daging buah dicuci dan ditiriskan.
4. Rendam irisan daging buah dalam larutan gula pasir secara bertahap.  Tahap pertama direndam dalam larutan gula pasir (400 gram gula dalam 1 liter air) selama 1 malam kemudian tiriskan.
  1. Kedalam larutan gula sisa ditambahkan lagi 200 gram gula pasir dan dipanaskan  pada suhu 70–80oC  selama 10 menit. Setelah itu, larutan gula didinginkan dan irisan/potongan daging  buah direndam didalamnnya.  Perendaman dilakukan selama 1 malam lagi.
  2. Angkat dan tiriskan buah mangga yang telah direndam ditaruh dalam loyang aluminium,   kemudian  keringkan dengan  oven pengering pada suhu pengering pada temperatur 60 -70oC selama 12 jam.
7. Tambahkan/taburkan gula pasir sebanyak 250 gram pada irisan buah mangga sambil diaduk merata.  Kemudian  masukkan irisan manga terebut kedalam oven pada temperatur  60 -70 oC selama 6 jam.
8. Kemas manisan kering dengan plastik tebal.
ANEKA OLAHAN MANGGA

Daging Asam Manis Mangga Muda
 

Bahan:
Daging sapi, potong kecil-kecil
Mangga muda, diserut kasar
Cabai giling, dilarutkan dalam air
Asam sunti
Jahe
Laos(* kalau ada lebih sip)
Daun salam (* kalau ada lebih sip)
Bawang merah (* kalau ada lebih sip)
Bawang putih
Garam, gula pasir dan Royco
Cara mengolah: Tumis bawang, jahe,laos, daun salam hingga harum.Lalu masukkan daging yang sudah dipotong-potong, tumis hingga air daging asat.Tuang air cabai, tambahkan asam sunti, garam, gula pasir dan royco.Masak hingga mendidih. Masukkan mangga muda serut, aduk, biarkan hingga agak layu.Angkat, hidangkan.

.�Asinan Mangga Serut
Bahan: Mangga muda
Air panas
Cabai merah digiling agak halus
Gula pasir
Garam Cara mengolah:

Mangga muda yang telah dicuci diparut kasar, sisihkan.
Giling cabai merah dan garam, jangan terlalu halus.
Masukkan cabai giling kedalam air panas, aduk.
Taburkan gula pasir dan sedikit garam ke dalam serutan mangga aduk-aduk hingga mangga agak layu.
Tuang air cabai ke dalam mangga aduk rata, diamkan hingga dingin.
Masukkan adukan mangga ke dalam kulkas, biarkan semalam, hidangkan.
1.Dodol Mangga
 
Bahan :
1250 gr daging mangga apel
300 ml air
250 gr gula pasir
1 sdm bubuk agar dilarutkan dengan 100 ml air
setengah sdt garam
50 gr gula merah

Cara membuat:
Blender mangga dengan air agak kasar. Taruh dalam wajan mangga halus, gula pasir, larutan agar, garam dan gula merah. Masak diatas kompor hingga kering jangan lupa harus diaduk terus, angkat ratakan diatas nampan yang dialasi plastik hingga mengeras lalu potong-potong sesuai selera, sajikan.
OLAHAN JAGUNG MANIS

Tanaman Jagung Sudah Ditanam Sejak Ribuan Tahun Yang Lalu. Jagung Berasal Dari Amerika. Di Indonesia Sendiri jagung Sudah Dikenal Kira-Kira Empat Ratus Tahun Yang Lalu Yang Pertama Kali Dibawa Oleh Orang Portugis Dari Spanyol.
Jagung manis memang popular. Tidak saja enak dibuat bakwan, jagung manis juga bisa dibuat sajian lain. Bisa ditumis bersama peda dan cabai hijau, dibuat botok dengan paduan teri, bahkan dibuat cake kukus yang manis.
Pilihlah jagung manis yang baru, aromanya segar, biji jagungnya penuh dan berjajar rapi. Agar lebih praktis, Anda bisa membeli jagung manis yang sudah dikupas, asalkan melihat tanggal produksinya. Jangan lupa, belilah dalam jumlah secukupnya. Sebab jagung manis yang sudah ikupas hanya bertahan dua hari jika disimpan dalam kulkas. Olahan jagung yang paling enak ini namanya “Cake Kukus Jagung Manis”
Bahan:
125 gram gula pasir
125 gram gula merah, sisir
150 ml air
250 gram terigu
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt ragi instan
1 butir telur
100 ml minyak goreng
150 gram jagung manis pipilan

Cara membuat:
1. Siapkan cetakan bolu kukus, alasi dengan kertas cup, sisihkan. Siapkan dandang untuk mengukus (hingga benar-benar panas).
2. Masak gula pasir dan gula merah bersama air. Setelah mendidih dan gula larut, angkat dinginkan. Saring bila perlu.
3. Tepung terigu dicampur dengan larutan gula, aduk rata. Tambahkan soda kue dan ragi instan dan telur, aduk rata. Masukkan minyak goreng, aduk rata, tambahkan jagung manis pipilan. Aduk rata.
4. Tuangkan ke dalam cetakan dan kukus selama 15 menit. Angkat dan dinginkan.
5. Sajikan.
Nasgor pisang
Biasanya yang namanya nasi goreng alias nasgor bahan utamanya yaitu Nasi, namun dalam upaya diversifikasi bahan pangan non beras, nasi goreng yang satu ini bahan utamanya diganti dengan menggunakan pisang. Nasi goreng pisang ini selain rasanya enak juga banyak mengandung protein, vitamin, lemak dan sebagainya, sehingga kebutuhan gizi pun dapat terpenuhi.
Pembuatan nasgor pisang ini cukup sederhana dan bahan-bahannya pun mudah didapatkan.
Siapkan alat dan bahan berupa pisang kapok mengkal 10 buah, 6 siung bawang merah, 4 siung bawang putih, 3 buah cabai merah besar, 5 buah cabai keriting atau cabe rawit, telor ayam 1 butir, 1 paha ayam, 50 gr kacang polong, minyak goreng 3 sdm dan garam secukupnya.
pisang kepok dicuci di air yang mengalir, kemudian di blanching selama ±10 menit. Hal ini bertujuan untuk menginaktifkan enzim dan untuk melunakan tekstur pisang tersebut.
setelah di blanching, pisang ditiriskan sampai agak dingin. Kemudian pisang dikupas lalu diparut.
Bumbu dihaluskan, lalu tumis sampai baunya harum
Masukan pisang yang sudah diparut, ,ayam, telor dan kacang pong. Aduk-aduk hingga rata.
Setelah matang, nasi goreng pisang diangkat lalu sajikan.
Nah…. Mudah kan!!! Bagi anda yang hobi memasak tidak ada salahnya untuk mecoba resep nasi goreng pisang ini. Untuk bahan tambahannya anda dapat memasukkan berbagai macam makanan sesuai selera anda, misalnya ditambahkan sosis, daging atau yang lainnya…SElamaT mEncoBA by ia…
Pisang ambon

Manfaat Kelopak Bunga Rosela

rosellaUmumnya masyarakat mengenal dengan nama Rosela, Rosella atau Roselle (Hibiscus sabdariffa L.). Dari segi kesehatan, ternyata Rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit berfungsi sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat, agen astringen. Tanaman ini juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk, lesu, demam, tekanan perasaan, gusi berdarah (skurvi) dan mencegah penyakit hati.
Bunga Roselle banyak digunakan untuk pembuatan jus, saos, sirup dan juga sebagai bahan pewarna pada makanan.
Ekstrak kuncup bunganya mampu berfungsi sebagai antispasmodik (penahan kekejangan), antihelmintik (anti cacing) dan antibakteria. Selain itu rosella ternyata mampu menurunkan kadar penyerapan alkohol.
Daun tumbuhan herba ini juga bisa digunakan untuk merawat luka, penyakit kulit dan gigitan serangga.
Kandungan kelopak segar dalam 100 g :
• Air 9.2 g
• Protein 1.145 g
• Lemak 2.61 g
• Serat 12.0 g
• Abu 6.90 g
• Kalsium 1,263 mg
• Fosforus 273.2 mg
• Zat Besi 8.98 mg
• Karotena 0.029 mg
• Thiamine 0.117 mg
• Riboflavin 0.277 mg
• Niacin 3.765 mg
• Asid Askorbik 6.7 mg
Manfaat :
Dari hasil penelitian terbukti bahwa kelopak bunga Rosella mempunyai manfaat :
• Dapat mengurangi kepekatan/kekentalan darah,
• Membantu proses pencernaan,
• Mencegah peradangan pada saluran kencing dan ginjal,
• Penyaring racun pada tubuh,
• Mencegah kekurangan Vitamin C,
• Melancarkan peredaran darah,
• Melancarkan buang air besar,
• Menurunkan kadar penyerapan alkohol,
• Penahan kekejangan.
Penyakit yang dapat diobati :
• Tekanan darah tinggi (Hipertensi),
• Batu ginjal,
• Batuk,
• Lemah syahwat,
• Lesu,
• Demam,
• Gusi berdarah,
• Penyakit kulit,
• Gigitan serangga,
• Luka,

Pemanenan dan Pasca Panen Tanaman Jahe

Pemanenan tanaman Jahe untuk menghasilkan produk herbal Jahe segar, maka tanaman harus dipanen sebelum mencapai kematangan penuh berarti ketika rimpang masih lembut, rendah kepedasan dan kandungan serat, biasanya dari bulan kelima dan seterusnya setelah tanam. Pemanenan untuk jahe diawetkan harus dilakukan setelah 5-7 bulan tanam, sementara panen untuk rempah-rempah kering dan minyak yang terbaik pada saat jatuh tempo penuh. yaitu antara 8-9 bulan setelah tanam daun mulai menguning saat.
Rimpang jahe yang akan digunakan untuk bibit tanaman herbal harus dipanen sampai daun tanaman jahe menjadi benar-benar kering. Pemanenan dilakukan dengan penggalian rimpang. Setelah menggali dan mencabut, rimpang diolesi fungisida yaitu mancozeb 3-4 gr per liter air, dikeringkan di tempat teduh, dan disimpan dalam lubang ditutupi dengan lapisan 20 cm pasir setiap lapisan 30 cm rimpang dengan menggali lubang di bawah atap jerami untuk melindungi dari sinar matahari dan hujan secara langsung. Hasil rimpang jahe basah rata-rata bervariasi 12-15 ton per hektar.
Pencucian rimpang setelah pemanenan diperlukan untuk dapat mendapatkan obat herbal yang sehat dan baik. Setelah pemanenan akar fibrosa yang melekat pada rimpang harus dipangkas, tanah dihilangkan dengan mencuci, dan kulit kering dari rimpang dibersihkan. Rimpang harus direndam dalam air semalam dan kemudian dibersihkan dan dikeringkan sehingga meminimalkan pertumbuhan jamur dan fermentasi. Dikeringkan dengan sinar matahari selama seminggu, setelah kering digosok dengan tangan untuk menghapus kulit luar.
Rimpang dikupas, direndam dalam larutan kapur 2% selama 6 jam dan dibiarkan kering di bawah sinar matahari atau dikelantang selama 10 hari sampai mencapai kelembaban 8-10%. Rimpang jahe yang baik mempunyai warnaterang cahaya setelah dikelantang.
 PASCA PANEN TANAMAN KENCUR

Tahapan pengolahan kencur meliputi penyortiran, pencucian,pengirisan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan. Setelah panen, rimpang harus secepatnya dibersihkan untuk menghindarikotoran yang berlebihan serta mikroorganisme yang tidak diinginkan. Rimpang dibersihkan dengan disemprot air yang bertekanan tinggi,atau dicuci dengan tangan. Bila mengalami kesulitan, rimpang harus direndam dalam air untuk beberapa lama, kemudian disikat dengansikat halus agar tidak melukai kulit rimpang. Setelah pencucian, rimpang dikering anginkan sampai kulit rimpang tidak berair lagi. Untuk penjualan segar, kencur dapa tlangsung dikemas. Tetapi bila diinginkan dalam bentuk kering atau simplisia, maka perlu dilakukan pengirisan rimpang dengan ukuran 1 –4 mm berbentuk bulat atau lonjong dengan panjang 1 – 5 cm dan lebar0,5 – 3 cm. Rimpang yang sudah diiris, selanjutnya dikeringkanlangsung dibawah sinar matahari atau dengan pengering buatan/ovenpada suhu 40 – 50° C. Bila kadar air telah mencapai sekitar 10 %, yaitu bila rimpang bisa dipatahkan, pengeringan telah dianggap cukup.

Teknik Singkat Budidaya Tanaman Kencur 

 (Kaempferia galanga L)

 
 1. PENDAHULUAN
Kencur (Kaempferia galanga L.) banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), fitofarmaka, industri kosmetika, penyedap makanan dan minuman, rempah, serta bahan campuran saus, rokok pada industri rokok kretek. Secara empirik kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin, sakit perut. Minyak atsiri didalam rimpang kencur mengandung etil sinnamat dan metil p-metoksisinamat yang banyak digunakan didalam industri kosmetika dan dimanfaatkan sebagai obat asma dan anti jamur. Banyaknya manfaat kencur memungkinkan pengembangan pembudidayaannya dilakukan secara intensif yang disesuaikan dengan produk akhir yang diinginkan. Produksi, mutu dan kandungan bahan aktif didalam rimpang kencur ditentukan oleh varietas yang digunakan, cara budidaya dan lingkungan tempat tumbuhnya.

2. PERSYARATAN TUMBUH
Untuk pertumbuhan kencur yang optimal diperlukan lahan dengan agroklimat yang sesuai. Agroklimat yang baik untuk budidaya kencur adalah iklim tipe A, B dan C (Schmidt & Ferguson), ketinggian tempat 50 – 600 m dpl., temperatur rata-rata tahunan 25 – 30 oC, jumlah bulan basah 5 – 9 bulan per tahun dan bulan kering 5 – 6 bulan, curah hujan per tahun 2 500 – 4 000 mm, intensitas cahaya matahari penuh (100%) atau ternaungi sampai 25 – 30% hingga tanaman berumur 6 bulan, drainase tanah baik, tekstur tanah lempung sampai lempung liat berpasir, kemiringan lahan < 3%, dengan jenis tanah latosol, regosol, asosiasi antara latosol-andosol, regosol-latosol serta regosol-litosol, dengan kemasaman tanah 4,5 – 5,0 atau bisa ditambahkan kapur pertanian (kaptan/dolomit) untuk meningkatkanpH sampai 5,5 – 6,5. Disamping itu, lahan juga harus bebas daripenyakit terutama bakteri layu.

3. BAHAN TANAMAN
Kencur (Kaempferia galanga L.; East-Indian Galangal), adalah terna aromatik yang tergolong kedalam famili Zingiberaceae (temu-temuan). Pembeda utama kencur dengan tanaman temu-temuan lainnya adalah daunnya yang menutup tanah.Tanaman ini sudah berkembang di Pulau Jawa dan di luar Jawa seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan. Sampai saat ini karakteristik utama yang dapat dijadikan sebagai pembeda kencur adalah daun dan rimpang. Berdasarkan ukuran daun dan rimpangnya, dikenal 2 tipe kencur, yaitu kencur berdaun lebar dengan ukuran rimpang besar dan kencur berdaun sempit dengan ukuran rimpang lebih kecil. Biasanya kencur berdaun lebar denganbentuk bulat atau membulat, mempunyai rimpang dengan ukuran besar pula, tetapi kandungan minyak atsirinya lebih rendah daripada kencur yang berdaun kecil berbentuk jorong dengan ukuran rimpang lebih kecil.
Salah satu varietas unggul kencur dengan ukuran rimpang besar adalah varietas unggul asal Bogor (Galesia-1) yang mempunyai ciri sangat spesifik dan berbeda dengan klon dari daerah lain yaitu warna kulit rimpang cokelat terang dan daging rimpang berwarna kuning, berdaun membulat, ujung daun meruncing dengan warnadaunhijau gelap. Selain itu, meskipun ukuran rimpangnya tidak sebesar varietas Galesia-1, calon varietas unggul Galesia-2 dan Galesia-3 dengan ciri utama warna kulit rimpang coklat gelap dan daging rimpang berwarna putih bergaris ungu, bentuk daun bulat dengan ujung daun runcing dan warna daun hijau terang, potensi produksinya mencapai 14-16 ton perha dengan kandungan minyak atsiri 4 – 7,6%.Oleh karena itu, untuk menjamin stabilitas dan kepastian hasil dalam budidaya kencur, diperlukan bahan tanaman bermutu yang berasal dari varietas unggul yang jelas asal usulnya, bebas hama dan penyakit, serta tidak tercampur dengan varietas lain.

4. BUDIDAYA
Cara budidaya sangat menentukan hasil yang akan didapat.Meskipun bahan tanaman (benih) yang digunakan merupakan varietasunggul yang berpotensi produksi tinggi, apabila tidak didukung denganteknik budidaya yang optimal tidak akan didapat hasil yang optimal

4.1. Pembenihan.
Seleksi benih perlu dilakukan dari pertanaman yang sehat, bebas dari serangan penyakit, terutama layu bakteri (Ralstoniasolanacearum). Setelah rimpang dipanen, seleksi dilanjutkan untuk membuang benih yang kurang bernas, terserang hama dan penyakit .Rimpang kencur secara umum dapat dibedakan menjadi 2bagian, yaitu rimpang utama yang berukuran besar dan rimpangcabang yang ukurannya lebih kecil. Kedua bagian rimpang tersebutdapat digunakan sebagai bahan benih, yang penting rimpang tersebutcukup tua, berasal dari pertanaman berumur 10 bulan dengan ciriutama ketika dibelah dengan tangan berbunyi, kulit mengkilat dantekstur daging rimpangnya agak keras. Rimpang yang terpilih untuk dijadikan benih, sebaiknyamempunyai 2 – 3 bakal mata tunas yang baik dengan bobot sekitar 5 -10 gram.
Sebelum ditanam rimpang benih ditunaskan terlebih dahulu dengan cara menyemai rimpang di tempat yang teduh ditutup dengan jerami dan disiram setiap hari. Untuk penyimpanan benih, biasa digunakan wadah atau rak-rak terbuat dari bambu atau kayu sebagai alas. Penanaman dilakukan apabila hujan sudah mulai turun. Benih rimpang bertunas yang siap ditanam di lapangan sebaiknya yang baru keluar tunasnya (tinggi tunas < 1 cm), sehingga dapat beradaptasi langsung dan tidak mudah rusak. Apabila hujan terlambat turun, lebih baik rimpang ditanam langsung di lapangan, tanpa ditunaskan terlebih dahulu. Karena berbeda dengan jahe, rimpang kencur bisa ditanam pada saat hujan belum turun asal rimpangnya belum bertunas.Rimpang akan beradaptasi dengan lingkungan, pada saat hujan turun tunas akan tumbuh dengan serempak.

4.2. Persiapan lahan
Pengolahan tanah dilakukan dgn cara menggarpu dan mencangkul tanah sedlm 30 cm. Tanah hendaknya dibersihkan dari ranting-ranting dan sisa-sisa tanaman yang sukar lapuk. Untuk tanahdengan lapisan olah tipis, pengolahan tanahnya harus hati-hati disesuaikan dengan lapisan tanah tersebut dan jangan dicangkul ataudigarpu terlalu dalam sehingga tercampur antara lapisan olah dengan lapisan tanah bawah, hal ini dapat mengakibatkan tanaman kurang subur tumbuhnya. Saluran drainase harus diperhatikan, terutama pada lahan yang datar jangan sampai terjadi genangan (drainase kurang baik). Genangan diantara tanaman akan memacu berkembangnya benihpenyakit terutama penyakit busuk rimpang.

4.3. Jarak tanam
Penanaman dapat dilakukan secara bedengan atau disesuaikan dengan kondisi lahan. Benih ditanam sedalam 5 – 7 cm dengan tunas menghadap ke atas, jangan terbalik, karena dapat menghambat pertumbuhan. Jarak tanam yang digunakan untuk penanaman monokultur bervariasi antara 15 cm x 15 cm atau 20 cm x 15 cm.Untuk penanaman dalam sistem pola tanam menggunakan jarak tanam20 cm x 20 cm atau dilihat berdasarkan jenis tanah dan jenis tanamanlainnya.

4.4. Pemupukan
Pupuk kandang (pukan) sapi atau kambing yang sudah matang, diberikan pada saat tanam dan diletakkan didalam lubang tanam dengan dosis 20 – 30 ton/ha, tergantung kondisi lahan. Pada lahan yang miskin hara dan teksturnya padat diberikan pukan 30 ton/ha, sedangkan lahan yang cukup subur cukup 20 ton/ha. Pukan yang kurang matang, harus disebar di lubang tanam paling tidak 2 minggu sebelum tanam. Sedangkan pupuk buatan diberikan secara tugal atau dilarik dengan jarak 5 cm dari tanaman. Dosis yang diberikan adalah: Urea 200 – 250 kg/ha, SP-36 250 – 300 kg/ha, KCl 250 – 300 kg/ha, atau bergantung kepada kesuburan tanah. Urea diberikan 3 kali, yaitu pada saat tanaman berumur 1, 2 dan 3 bulan setelah tumbuh (BST),masing-masing 1/3 dosis. Sedangkan SP-36 dan KCl diberikan satukali pada saat tanam atau ditunda sebulan apabila curah hujan belumcukup.

4.3. Pola tanam
Kencur dapat ditanam dengan sistem monokultur dan pada batas-batas tertentu dengan sistem polikultur, untuk meningkatkan produktivitas lahan. Sistem polikultur dilakukan pada waktu mulai tanam sampai berumur 3 – 6 bulan dengan cara ditumpang sarikan atau disisipkan. Umumnya pola tanam kencur dikombinasikan dengan tanaman palawija (jagung, kacang tanah, ketela pohon, jenis kacang-kacangan lain) dan tanaman hortikultura (ketimun, buncis). Pola tanam kencur yang paling menguntungkan dari segi usahatani adalah dengan kacang tanah, dengan 2 kali penanaman kacang tanah.

4.5. Pemeliharaan
Pemeliharaan perlu dilakukan agar tanaman dapat tumbuhdengan baik.

a. Penyiangan gulma
Sampai tanaman berumur 6 – 7 bulan banyak tumbuh gulma disekitar tanaman kencur. Untuk menjaga agar pertumbuhan kencur tidak terganggu harus dilakukan penyiangan gulma paling tidak 2 minggu sekali. Pada saat curah hujan tinggi, pertumbuhan gulma sangat cepat, sehingga penyiangan perlu dilakukan lebih intensif. Penyiangan dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu perakaran kencur.

b. Penyulaman
Penyulaman terhadap tanaman mati dilakukan pada saat tunas muncul di permukaan tanah dengan cara menanam rimpang bertunas atau memindahkan tanaman yang menumpuk pada lubang tanam yang lain.

c. Pembumbunan
Pembumbunan mulai dilakukan pada waktu rumpun sudah terbentuk. Apabila curah hujan tinggi, pembumbunan harus dilakukan lebih intensif, karena cucuran air hujan akan menurunkan bedengan, sehingga tanaman akan terendam. Selain itu, pembumbunan juga dilakukan agar rimpang selalu tertutup tanah. Apabila rimpang muncul di permukaan tanah, akan mengurangi kualitas rimpang tersebut (berwarna hijau) dan tidak bertambah besar.

d. Pengendalian organisme pengganggu tanaman
Sampai saat ini masih belum banyak dilaporkan gangguan hama pada tanaman kencur yang bersifat fatal. Kalaupun ada masihterbatas pada serangan hama ulat daun dan belalang. Pengendalianyang perlu diperhatikan dalam budidaya kencur adalah serangan penyakit, walaupun tingkat serangannya masih rendah. Penyakit yangsudah ditemukan di areal pertanaman kencur adalah busuk rimpang dan bercak daun. Busuk rimpang disebabkan oleh bakteri layu seperti pada jahe (Ralstonia solanacearum). Tanaman yang terinfeksi menunjukkan gejala daun layu, berwarna kekuningan danmenggulung. Apabila serangan sudah berlanjut, rimpang tanamantersebut bila dicabut akan tampak gejala pangkal batang membusuk berwarna cokelat kehitaman dan berbau busuk.
Didalam rimpang kencur yang terinfeksi penyakit, memungkinkan berkembang biaknyatelur dan larva serangga hama seperti lalat rimpang (Mimegrallacoeruleifrons) dan belatung (Eumerus figurans) yang memakan dagingrimpang bagian dalam. Pengendalian penyakit busuk rimpang bisadilakukan dengan cara mencabut dan membuang tanaman yangterserang. Apabila serangan masih ringan, pengendalian bisa dilakukandengan menyemprotkan bakterisida setiap 2 minggu sekali sampaigejala penyakit berkurang. Penyakit lain yang ditemukan padapertanaman kencur adalah bercak daun yang disebabkan olehcendawan Phyllosticta sp. dengan gejala pada ujung daun terdapatbercak yang tidak beraturan dibagian tepi daun.
Bercak daun akanmeluas kearah pangkal daun dan akhirnya seluruh daun mengering.Pengendalian penyakit bercak daun dilakukan dengan meyemprotkanfungisida apabila serangan penyakit terjadi pada saat tanaman berumur1 – 2 bulan. Tetapi apabila serangan pada tanaman tua, penyemprotantidak diperlukan.Selain penyakit busuk rimpang dan bercak daun, patogen lainyang menyerang rimpang kencur terutama setelah panen dan pada saatpenyimpanan adalah hama kutu perisai (Aspidiella hartii) yang seringdisebut sebagai cosmetic insect.

Tipe kelapa sawit 

Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. banyak orang sedang menyilangkan kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. E. oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik.
Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yang terdiri dari
  • Dura,
  • Pisifera, dan
  • Tenera.
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%.
Untuk pembibitan massal, sekarang digunakan teknik kultur jaringan.

Kelapa sawit


?Kelapa sawit
Kelapa sawit Afrika (Elaeis guineensis)
Kelapa sawit Afrika (Elaeis guineensis)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Elaeis
Jacq.
Species
Elaeis guineensis
Elaeis oleifera
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.

Penyadapan Tanaman Karet

Penyadapan Tanaman Karet
Karet merupakan komoditas unggulan Negara Indonesia. Luas perkebunan karet rakyat yang luas. Komoditas ini merupakan sumber mata pencaharian pokok dan lapangan pekerjaan bagi sebagian masyarakat.
Produktivitas karet rakyat di Indonesia masih rendah, Rendahnya produktivitas karet rakyat diantaranya disebabkan oleh tehnik penyadapan yang kurang benar.
Penyadapan adalah suatu tindakan membuka pembuluh lateks agar lateks yang terdapat di dalam tanaman karet keluar. Kesalahan dalam melakukan penyadapan akan mengakibatkat kerugian yang besar juga akan mengakibat timbulnya penyakit kering alur sadap dan keruguan lainnya

Teknik Penyadapan Karet
1. Menentukan Matang Sadap
a. Matang Sadap Pohon
Penyadapan dapat dilakukan sekitar umur 4.5- 6 tahun atau lilit batang sudah mencapai 45 cm diukur 100 cm di atas pertauatan okulasi (DPO).
b. Matang Sadap Kebun
Apabila jumlah tanaman matang sadap sudah mencapai >60%. Misalkan 1 ha kebun karet berisi 555 batang (jarak tanam 6 x 3 m), maka matang sadap kebun bila pohon matang sadap sudah mencapai 333 batang.
2. Persiapan Buka Sadap
Alat – Alat yang diperlukan untuk melakukan persiapan buka sadap adalah sebagai berikut :
  • Meteran kain dan meteran kayu
  • Mal Sadap
  • Kayu panjang 130 cm dengan plat seng lebar 6 cm, panjang 50 – 60 cm dipakukan pada ujung kayu dengan sudut 120
  • Pisau Mal besi berujung runcing dan bertangkai untuk menoreh kulit waktu mengambar bidang sadap.
  • Talang Sadap yaitu seng lebar 2.5 cm; panjang 8 cm berguna untuk mengalirkan lateks ke mangkuk sadap
  • tali cincin untuk mencantolkan cincin mangkuk kebatang karet.
  • Cincin mangkuk,terbuat dari kawat yang digunakan untuk meletakan mangkuk sadap
  • Mangkuk sadap untuk menampung lateks
  • Pisau sadap bisa pisau sadap tarik dan atau pisau sadap dorong
3. Penggambaran bidang sadap
    Penggambaran bidang sadap dilakukan pada pohon yang sudah matang sadap yang ditetapkan berdasarkan.   
  • Tinggi bukan sadap,
  • Arah dan sudut kemiringgan irisan sadap,
  • Panjang irisan sadap, dan
  • Letak bidang sadap.
Penggambaran bidang sadap tanaman okulasi tidak sama dengan tanaman yang berasal dari biji. Penggambaran bidang sadap pada tanaman okulasi setinggi 130 cm DPO dan tanaman seeding setinggi 100 cm. Arah penyadapan dari arah kiri atas kekanan bawah agar pembuluh lateks posisinya dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut 3.70 dengan bidang datar.
Sudut kemiringan bidang sadap bawah sudutnya 30 – 400 terhadap bidang datar dan bidang sadap atas:sudutnya 450. Kemiringan irisan sadap Berpengaruh pada jumlah pembuluh lateks yang terpotong dan aliran lateks kearah mangkuk sadap. Panjang irisan
sadap (PIS) dipengaruhi oleh :
  1. Produksi dan pertumbuhan
  2. Konsumsi Kulit
  3. Keseimbangan produksi jangka panjang
  4. Kesehatan tanaman. Anjuran PIS:1/2 S (Irisan miring sepanjang ½ spiral lingkar batang).
  5. Letak bidang sadap
  6. Arah timur barat (pada jarak antar tanaman yang sempit) untuk mempercepat penyadapan dan mudah dikontrol.

penyadapan karet
4. Pemasangan Talang Sadap Dan Mangkuk Sadap
Talang sadap dipasang dibawah ujung irisan sadap bagian bawah dengan tujuan agar tidak menggangu penyadapan, lateks dapat mengalir dengan baik dan tidak banyak meninggalkan bekuan. Selanjutnya mangkuk sadap diletakkan diatas cincin mangkuk dan diikat dengan tali ke batang.
5. Pelaksanaan Penyadapan
Kedalaman irisan sadap dianjurkan 1 – 1.5 mm dari kambium dengan ketebalan sadap sekitar 1,5 – 2,0 mm. Penentuan frekuensi penyadapan berkaiatan dengan panjang irisan dan intensitas penyadapan dimana panjang irisan : ½ S dan frekuensi penyadapan 2 tahun pertama 3 hari sekali, tahun selanjutnya 2 hari sekali. Panjang irisan dan frekuensi penyadapan bebas. Waktu penyadapan sebaiknya dilakukan jam 5.00 – 7.30 pagi.
.